Mengikuti Kristus yang disalibkan dan bangkit

Peserta Gelombang I bersama Pater Aman, OFM

Dirasakan kebutuhan mendasar Persaudaraan OSF Sibolga untuk menuju kemandirian adalah berbenah dalam hal rohani. Pengalaman para Pendiri mengajarkan pada kami penerusnya keyakinan akan Penyelenggaraan Ilahi bagi persaudaraan baik di Jerman, Indonesia maupun Brazil; "Bahtera dimana Yesus berada, tidak akan tenggelam."

Oleh karena itu Dewan Pimpinan Regio OSF merencanakan pertemuan para Suster untuk mendalami visi misi OSF yang dilaksanakan di Biara San Damiano Pandan dibagi dalam 2 gelombang. Gelombang I dilaksanakan tanggal 21-23 Februari 2019 dan gelombang II tanggal 24-26 Februari 2019. Pendalaman spiritualitas ini dipandu oleh Pater Peter Aman, OFM. Para suster yang sudah berkaul kecuali di luar Pulau Sumatera wajib menghadiri pertemuan ini.

"Mengikuti Kristus yang disalibkan dan bangkit dalam mewujudkan persaudaraan yang berbelaskasih, sukacita dan damai," merupakan visi Kongregasi OSF. Bagaimana mewujudkan ini dalam hidup, dipaparkan dalam misi yang terdiri dari 4 langkah."Mengabdi Allah dalam diri orang yang menderita," merupakan kharisma dari Pendiri dan dilanjutkan Persaudaraan sampai zaman ini. "Allah Tritunggal merupakan asal, gambaran dan kepenuhan persaudaraan,"  inilah mistik OSF sehingga dimana OSF berada, di situ terpancar belaskasih kepada yang menderita, terpancar sukacita dan damai.

Pater Aman, OFM memberi materi

Sebenarnya visi misi ini sudah didalami para Suster di komunitas masing-masing. Namun masukan dari Pater Aman, demikian panggilan akrabnya, para Suster dibantu untuk melihat, merasakan dan mengalami lebih dalam lagi. Beliau membantu memperdalam melalui Kitab Suci, terutama Injil, Spiritualitas Bapak Serafik St. Fransiskus dan apa kata Gereja melalui dokumen Konsili Vatikan II. Selain ceramah, ada kesempatan untuk refleksi, sharing, bahkan diskusi dalam kelompok. 

Para Suster kembali dengan sukacita untuk mewujudkan spiritualitas Kongregasi dalam hidup dan pelayanan. Semakin mendalami dan menghayati spiritualitas, kita semakin memilikinya. Ketika kita sudah memiliki spiritualitas itu, dengan sendirinya akan terpancar dalam hidup keseharian kita.



Pace e Bene,
Dona