Siambaton Julu.....ku tinggal di rumah keluarga Bapak Simbolon yang bekerja
di PT. Freeport di Papua yang pulang sekali 6 bulan. Kuawali dengan
kata: Terpujilah Engkau Tuhanku yang menciptakan alam begitu indah, air yang
jernih, sawah yang luas, pepohonan yang rindang membuatku lupa sejenak dengan
rasa lelah yang menggerogoti ragaku. Lintah dan pacat yang menemaniku setiap
hari saat mengambil air ke Pancuran tak lupa satu ember berisi air di kepalaku
dengan jiregen ditangan kananku, berjalan melewati pematang sawah, kebun ubi
dan jalan aspal yang mendaki. Cucianku selalu menumpuk pagi dan sore hari,
nenek yang telah berusia senja yang tidak dapat melihat lagi menjadi temanku
bercerita sambil merawatnya setiap hari. Tak kulupa untuk selalu kuberi dia
makan dan memasak air mandinya. Gembira...nama anak bungsu mereka, suaranya
selalu menghiasi tidurku malam hari yang membuatku selalu terbangun.
Keseharianku dihiasi oleh rutinitas di rumah tangga seperti; memasak, mengepel,
mencuci piring, mengasi makan babi, mengasuh si Gembira anak bungsu, dan
mendampingi SEKAMI. Jarak Gereja yang lumayan jauh dari rumah membuatku pernah
dikejar oleh orang gila.
Rasa penat kadang kualami.Tinggal di tempat live ini
bersama keluarga membuatku serasa tinggal dan kembali ke rumah keluarga,serta
mengingatkanku kepada ke 2 alm. orangtuaku yang sudah menghadap Bapa yang juga
setiap hari ketika masa hidup mereka juga berjuang dalam membenahi
keluarga,mendidik dan membesarkan kami anak-anak mereka. Semua pengalaman itu memang
terkadang terasa berat,namun jika hanya mengandalkan kekuatanku sendiri
barangkali saya tidak akan mampu,namun berkat Rahmat dari Tuhan dan sikap
pasrah padaNYA membuatku mampu menjalaninya serta mengakhirinya dengan rasa
gembira dan penuh syukur.Pengalaman di tempat live in membuatku semakin
diperkaya dan diteguhkan dengan pengalaman Iman dan semakin gigih berjuang
dalam menjalani panggilan untuk tetap setia pada Dia yang memanggil. Dan Tuhan
selalu menyertai serta ada di dalam setiap pengalaman hidup baik suka maupun
duka.
Sr. Adelina Marbun
Posting Komentar